Pemenang mencari cara, Pecundang mencari alasan
Selasa, 13 September 2011 by gyakroh in



 “The Winner Sees Answer For Every Problem. The Looser Sees Problem in Every Answer”

“A loser doesn't know what he'll do if he loses, but talks about what he'll do if he wins, and a winner doesn't talk about what he'll do if he wins, but knows what he'll do if he loses.”

INI FAKTA:

Tahukah anda ternyata 1% dari total populasi di dunia mengusai sekitar 60% uang yang beredar di dunia?
Fakta yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa 5% dari total populasi di dunia menguasai 90%uang yang beredar di dunia!!!
(data dikutip dari buku Passion, Profit & Power karangan Marshall Silver)

Sungguh menyedihkan bila kita menjadi bagian dari 95% orang yang berebut 10% uang yang beredar!

lalu sebenarnya dimana letak perbedaannya?

Perbedaannya:

Sederhana saja, perbedaannya terletak pada ACTION!
5% orang yang menguasai 90% uang yang beredar didunia SELALU mencari CARA untuk menyelesaikan setiap TANTANGAN yang mereka hadapi,
pantaslah disebut sebagai PEMENANG!

Namun, 95% orang yang BEREBUT 10% uang yang beredar didunia TIDAK PERNAH atau JARANG menyelesaikan MASALAH yang mereka hadapi,
maka orang-orang seperti ini biasa disebut PECUNDANG!

Bila diteliti lebih dalam, ada 3 sifat dasar yang membedakan pemenang dan pecundang:

1. menyalahkan
 
saat debat selesai, umpatan menjadi alat seorang pecundang
Seorang pemenang tidak suka menyalahkan, baik orang lain, kondisi ekonomi, bahkan situasi. Mereka Bertanggung jawab
100% sepenuhnya terhadap apa yang terjadi. Pemenang punya prinsip, apapun bisa terjadi, namun reaksi kitalah yang membuat hasil nya berbeda.

Sebaliknya, seorang pecundang sangat suka menyalahkan orang lain, kondisi ekonomi, bahkan situasi. Orang seperti ini tidak akan belajar dari kegagalannya,
dan orang yang tidak belajar dari kegagalannya adalah orang gagal.

Kelemahan paling besar dari orang yang suka menyalahkan segala sesuatu adalah bahwa dia merasa benar dan tidak perlu bertindak lagi.

2. Alasan

Pemenang tidak punya alasan, tapi pecundang punya segudang alasan bahwa mereka benar, seperti mengatakan saya terlalu muda untuk…, atau saya tidak…
Faktanya, terkadang alasan mereka benar, tapi sayang itu tidak ada gunanya.
Contoh, seorang pemuda berumur 17 tahun sering berkata, “Saya terlalu muda untuk memulai usaha!”
Kenyataannya, alasan pemuda itu memang benar, namun itu tidak ada gunanya, karena alasan tersebut hanya mengambatnya untuk melangkah maju.
3. Pembenaran

Pembenaran adalah suatu upaya untuk orang menutupi kelemahan atau kemalasannya untuk berubah menjadi lebih baik dengan membenarkan keadaannya,
sebagai sesuatu yang sewajarnya.
  Contoh: “Terang saja saya tidak berhasil, saya cuma tamatan SMA!”
Kalimat seperti ini sering terucap untuk membenarkan keadaan kita yang lemah dan malas. Padahal begitu banyaknya orang sukses diluar sana meskipun
mereka tidak pernah sekolah. Jujur saja, Kita pasti mendengar cerita orang-orang seperti ini kan?! Sayangnya kita terlalu malas atau malu untuk
berusaha menjadi lebih baik lagi.

WINNER slalu mikir 'apa lg yg bs sy lakuin'. LOSER slalu iri dgn pncapaian org lain tp males & ga brani ngapa2in


Posting Komentar