"Bulan kuning mengikuti kita! Kalau kita berjalan, dia juga berjalan, kalau kita berlari, dia juga berlari." Benarkah bulan yang mengikuti kita sepanjang malam berwarna kuning dari awal sampai akhir? Sebenarnya bulan tidak selalu berwarna kuning, tergantung waktu dan kondisi saat kita melihatnya, warna bulan sedikit berbeda-beda. Sewaktu bulan baru muncul dan ketika bulan mulai tenggelam ke arah selatan pada dini hari, dia berwarna kemerahan.
Karena pada waktu-waktu itu jarak cahaya matahari yang harus dibiaskan dari atmosfer ke permukaan bumi sangatlah jauh, jadi panjang gelombang cahaya yang pendek dan berwarna biru akan bertabrakan dengan debu, awan, dan uap air yang terdapat di atmosfer sehingga cahaya ini akan dipantulkan kembali sedangkan gelombang cahaya panjang yang berwarna kemerahan akan dibiaskan sehingga kita lebih banyak melihat bulan yang berwarna merah dan kuning.
Pada hari yang cerah bulan yang ada di atas langit berwarna biru. Ini terjadi saat udara bersih sehingga cahaya yang melewati atmosfer bumi tidak akan dipantulkan. Namun karena polusi udara, langit bertambah kotor. Karena itulah sekarang ini kita sulit melihat bulan yang berwarna biru lagi. Sebaliknya akan mudah bagi kita melihat bulan yang berwarna kuning.
Jadi kita lebih sering melihat bulan yang berwarna kuning karena polusi udara yang semakin parah menyebabkan cahaya bulan yang berwarna biru bertabrakan dengan benda-benda polusi yang ada di udara sehingga cahaya tersebut dipantulkan dan hanya cahaya kuning saja yang bisa dibiaskan hingga terlihat di bumi.
A Letter To A Friend
12 tahun yang lalu